Rabu, 18 Mei 2011

organisasi dunia


ASEAN
(Association of South East Asian Nations)

Kerjasama internasional adalah elemen penting dalam pelaksanaan kebijakan dan politik luar negeri Indonesia. Melalui kerjasama-kerjasama internasional, Indonesia dapat memanfaatkan peluang-peluang untuk menunjang dan melaksanakan pembangunan nasionalnya. Kerjasama ASEAN memegang peran kunci dalam pelaksanaan kerjasama internasional Indonesia karena ASEAN merupakan lingkaran konsentris pertama kawasan terdekat Indonesia dan pilar utama pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.

A. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN ASEAN
Secara geopolitik dan geoekonomi, kawasan Asia Tenggara memiliki nilai yang sangat strategis. Hal tersebut tercermin dari adanya berbagai konflik di kawasan yang melibatkan kepentingan negara-negara besar pasca Perang Dunia II.  Diantaranya :
1. Persaingan antar Negara adidaya dan kekuatan besar lainnya di kawasan antara lain terlihat dari terjadinya Perang Vietnam.
2. Konflik kepentingan diantara sesama negara-negara Asia Tenggara seperti “konfrontasi” antara Indonesia dan Malaysia.
3. Klaim territorial antara Malaysia dan Filipina mengenai Sabah
4. Berpisahnya Singapura dari Federasi Malaysia.

Dilatarbelakangi oleh hal itu, negara-negara Asia Tenggara menyadari perlunya dibentuk kerjasama untuk meredakan rasa saling curiga dan membangun rasa saling percaya, serta mendorong kerjasama pembangunan kawasan.
Sebelum ASEAN terbentuk pada tahun 1967, negara-negara Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk menggalang kerjasama regional baik yang bersifat intra maupun ekstra kawasan seperti :
æAssociation of Southeast Asia (ASA)
æ Malaya, Philipina, Indonesia (MAPHILINDO)
æ South East Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO)
æ South East Asia Treaty Organization (SEATO)
æ Asia and Pacific Council (ASPAC)

Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya meningkatkan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara baik serta membina kerjasama yang bermanfaat di antara negara-negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan budaya.         





SEJARAH ASEAN
vPerhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.

B. TUJUAN & PRINSIP ASEAN

Ë TUJUAN
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan melalui usaha dan semangat bersama untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi;
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesi, teknik dan administrasi;
Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi, serta meningkatkan taraf hidup rakyat;
6. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara;
7. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi internasional dan regional yang mempunyai tujuan serupa, dan untuk menjajagi segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri.

Ë PRINSIP
$Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
$ Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
$ Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
$ Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
$ Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
$ Kerjasama efektif antara anggota

C. STRUKTUR ORGANISASI ASEAN

Y  Sruktur ASEAN Berdasarkan Deklarasi Bengkok
Deklarasi Bangkok menghsilkan maksud dan tujuan terbentuknya ASEAN. Selain itu, disepakati pula tentang struktur organisasiASEAN dalam rangka mencapai tujuan tersebut, yaitu sbb :
øSidang tahunan para menteri luar negeri.
ø Standing committee, komite yang bersidang di antara dua Menlu ASEAN untuk menangani persoalan-persoalan yang memerlukan keputusan para menteri. Komite ini beranggotakan para duta besar negara anggota.
ø Komite tetap dan komite ad hoc (khusus), biasanya terdiri dari tenaga-tenaga ahli dan pejabat resmi mengenai masalah-masalah yang khusus.
ø Sekretariat nasional (Seknas) di masing-masing negara anggota ASEAN

Y  Struktur ASEAN Berdasarkan KTT Kuala Lumpur 1977
Dalam KTT kedua di Kuala Lumpur bulan Agustus 1977, peserta KTT menyepakati dan mengesahkan struktur organisasi ASEAN yang baru, yaitu :
$Pertemuan Kepala Pemerintahan yang merupakan otoritas tertinggi ASEAN
$ Sidang tahunan para Menlu
$ Sidang para menteri ekonomi setiap 2 tahun sekali
$ Sidang para menteri sektoral
$ Standing committee
$ Komite-komite


D. DAFTAR NAMA SEKJEN
NO.
NAMA SEKJEN ASEAN
ASAL NEGARA
MASA JABATAN
1.
Hartono Dharsono
Indonesia
7 Juni 1976 - 18 Pebruari 1978
2.
Umarjadi Notowijono
Indonesia
19 Pebruari 1978 - 30 Juni 1978
3.
Datuk Ali Bin Abdullah
Malaysia
10 Juli 1978 - 30 Juni 1980
4.
Narciso G. Reyes
Filipina
1 Juli 1980 - 1 Juli 1982
5.
Chan Kai Yau
Singapura
18 Juli 1982 - 15 Juli 1984
6.
Phan Wannamethee
Thailand
16 Juli 1984 - 15 Juli 1986
7.
Roderick Yong
Brunei Darussalam
16 Juli 1986 - 16 Juli 1989
8.
Rusli Noor
Indonesia
17 Juli 1989 - 1 Januari 1993
9.
Datuk Ajit Singh
Malaysia
1 Januari 1993 - 31 Desember 1997
10.
Rodolfo C. Severino
Filipina
1 Januari 1998 - 31 Desember 2002
11.
Ong Keng Yong
Singapura
1 Januari 2003 – saat ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar